Rabu, 02 Februari 2011

Bangga? Sekaligus Malu! sebagai “Anak” Bangsa

Doktrin Pancasila menyuruh kita untuk bangga sebagai bangsa Indonesia demikian aku pelajari waktu SD.

Namun seiring dengan kesadaran diri yang muncul melihat persoalan bangsa yang semakit semrawut, keadilan yang mahal, korupsi yang merajalela, hukum yang tebang pilih, korupsi yang berjamaah, dosa kolektif, dan masih banyak lagi yang memilukan hati ini.

Masihkah aku harus bangga sebagai anak bangsa. bukankah di atas kebanggaan sesungguhnya ada duri yang menusuk tajam di dalam hati kita…

Apalagi yang harus aku banggakan ?

Ribuan hektar lahan tidur yang masih terlelap di biarkan tidur, bukankah itu amanah untuk meningkatkan kesejahteraan.

Jutaan Ton Tambang yang di eksploitasi yang terpajang indah dari sabang sampai merauke. dari kilauam emas.. sampai hitam batu bara… bukankah itu karunia Tuhan Agar Kita sejahtera.

Di mana kah Bualan pemimpinku yang Enak tenang bergembira di atas penderitaan Rakyat

Di manakah suara Wakil-wakilku yang mengatasnamakan Rakyat…

Kini Redup di atas kepentingan pribadi, kelompok dan partainya…

Di Mana Mereka Yang Bertanggung Jawab

Di mana-dimana.. aku Tak Menemukannya

Pemimpinku? Wakil Rakyatku? Mereka Yang Di Beri Amanah? Mereka yang Yakin Mampu

Satu Pertanyaan “ Bagaimana lagi kamu membujukku untuk bangga sebagai Bangsa Indonesia “

Inilah suara Rakyatmu…

Aku Bersumpah

Aku Malu sebagai Anak Bangsa ” Indonesia “

Salam Malu.

1 komentar: